Februari 14, 2009

Menstruasi dan Ibadah Haji

Musim haji baru saja selesai dilihat dari usia Para calon jemaah haji dari tahun ke tahun mulai bergeser dari jemaah yang berusia lanjut menjadi calon jemaah haji berusia muda, hal ini merupakan suatu yang menggembirakan karena ibadah haji merupakan ibadah yang menuntut kekuatan fisik disebabkan oleh medan yang berat dan memakan waktu cukup lama.

Calon jemaah haji yang pada usia produktif khususnya pada wanita mempunyai sedikit kendala sehubungan dengan setiap bulan masih mendapat menstruasi , sehingga selama 40 hari di tanah suci tidak dapat beribadah secara penuh. Banyak para wanita yang mencoba cara dengan menggunakan berbagai obat yang dapat menunda masa menstruasi. Pada beberapa wanita metode ini ada yang berhasil namun banyak pula yang mengalami kegagalan sehingga siklus menstruasi menjadi kacau dan timbul keragu-raguan dalam menjalankan ibadah karena merasa tidak suci.

Berdasarkan pengalaman pelaksanaan ibadah haji tahun kemarin, sebagai petugas kesehatan haji, banyak jemaah wanita yang datang berkonsultasi ke klinik kloter haji dengan keluhan pendarahan yang tidak berhenti-henti dan sedikit-sedikit ( spooting), mereka bertanya apakah itu darah menstruasi atau bukan dan ketika di tanyakan ternyata mereka menggunakan obat penunda menstruasi sejak dari tanah air. Seorang jemaah haji wanita datang ke klinik karena sejak kedatangan sampai 2 minggu di tanah suci mengalami spooting sehingga dia ragu untuk melaksanakan shalat, wanita yang lain datang ke klinik untuk berkonsultasi karena sejak datang dari Madinah ke Mekah dia mengalami spooting sehingga belum melaksanakan umroh padahal sudah memakai pakaian ihrom, sehingga selama 8 hari dia selalu memakai pakaian ihrom dan menimbulkan keragu-raguan apakah dia kena dam atau tidak karena ketika mandi besar rambutnya ada yang rontok. Kasus lain banyak wanita yang mengeluh sakit pinggang dan panas dingin karena menunda jadwal menstruasinya sehingga tidak dapat pergi ke Masjid dan hanya tinggal di penginapan, bahkan ada jemaah haji wanita yang mengeluh karena walaupun sudah minum obat yang dianjurkan dokter kandungan dengan harga mahal ternyata masih juga mengalami menstruasi dan masih banyak lagi keluhan-keluhan lainnya.

Penggunaan obat penunda mestruasi pada sebagian wanita mungkin berhasil tapi pada wanita lain mengalami kegagalan . Menstruasi adalah siklus yang alami pada setiap wanita usia subur karena di pengaruhi oleh hormon. Hormon dapat dipengaruhi oleh aktifitas fisik dan sress, ketika melaksanakan ibadah haji aktifitasnya tentu berbeda dengan aktifitas selama di tanah air karena dengan kondisi medan yang berat dimana harus naik turun tangga hotel berkali-kali dan lokasi yang cukup jauh ke tempat ibadah ditambah dengan stress akibat adaptasi dengan lingkungan baru dan factor makanan yang banyak mengkonsumsi protein menyebabkan siklus menstruasi menjadi berubah sehingga walaupun sudah di tunda dengan obat tetapi tidak dapat menahan siklus alami.

Setiap jemaah haji wanita yang berangkat ibadah haji tentu ingin ibadahnya sempurna dan tidak terganggu dengan menstruasi , namun perlu di pahami oleh para jemaah wanita tidak semua wanita mempunyai kemampuan penyesuaian tubuh yang sama terhadap obat penunda menstruasi, pada beberapa kasus penundaan menstruasi mungkin berhasil tapi pada wanita lain banyak pula yang gagal, sehingga perlu di pahami dan perlu penjelasan dari para pembimbing haji , tentang ibadah haji yang wajib dilakukan dalam keadaan suci , karena ada beberapa ibadah haji yang bisa dilakukan dalam keadaan haid seperti wukuf, mabit, dan lempar jumroh. Sehingga jemaah wanita dapat menghitung masa menstruasinya jika di luar jadwal wajib haji maka tidak perlu menggunakan obat penunda menstruasi karena jika menstruasi dibiarkan secara alami maka tidak akan terjadi pendarahan yang berkepanjangan yang tentunya akan mengganggu ibadah para jemaah.

Berdasarkan kasus-kasus diatas maka penggunaan obat penunda menstruasi tidak perlu dianjurkan pada semua jemaah haji wanita, ada beberapa pilihan agar tetap dapat melaksanakan ibadah haji :
  1. Pengunaan obat penunda menstruasi hanya dianjurkan pada wanita yang siklus menstruasi nya tepat pada waktu pelaksanaan wajib haji ( 8-13 Dzulhijah) dan jadwal kepulangan ke tanah airnya sudah dekat, karena di hawatirkan jika belum melaksanakan tawaf Ifadah maka kepulangannya ke tanah air ( gelombang 1) akan di kensel ke kloter berikutnya. Tapi jika masa menstruasinya tepat pada waktu wajib haji dan kepulangan ke tanah airnya masih lama tidak perlu menggunakan obat penunda menstruasi karena tawaf Ifadahnya dapat menyusul setelah menstruasi nya selesai.
  2. Bagi jemaah haji wanita yang siklus menstruasi nya di luar jadwal wajib haji ( sebelum/sesudah wajib haji) maka di sarankan untuk membiarkan menstruasinya secara alami.
  3. Berkonsultasi dengan tenaga kesehatan tentang penghitungan siklus menstruasi dan jika tetap ingin menggunakan obat penunda menstruasi maka harus di konsumsi sejak di tanah air sehingga tubuh bisa beradaptasi jauh –jauh hari sebelumnya karena banyak jemaah haji yang belum memahami penggunaan obat penunda menstruasi sehingga baru di minum setelah di tanah suci.
  4. Berkonsultasi dengan pembimbing ibadah haji , untuk memahami ibadah-ibadah haji apa saja yang harus dilakukan dalam keadaan suci dan bagaimana solusinya.
Harapan penulis mudah-mudahan pengalaman tahun lalu dapat dijadikan pelajaran dan para jemaah haji wanita dapat melaksanakan ibadah haji dengan penuh kekhusuan .

1 komentar:

otomotif mengatakan...

trim's bagus tuch buat remaja sekarang,ech yg plng bagus fotonya tuh mau donk